Pemakaian Peralatan Alat Uji dan Alat Ukur
D. Alat Uji dan Alat Ukur Fiber Optik
A. Optical Light Source (OLS)
Optical Light Source adalah alat yang berfungsi sebagai pemancar sinyal optik atau sinar laser. Pada OLS terdapat pengaturan daya dan panjang gelombang dari sinyal optik yang dipancarkan. OLS digunakan untuk menguji kabel fiber optik apakah kabel FO tersebut dapat menghantarkan sinyal optik atau tidak. Gambar berikut adalah contoh bentuk dari Optical Light Source (OLS).
B. Optical Time-Domain Reflectometer (OTDR)
OTDR merupakan suatu peralatan optoelektronik yang digunakan untuk mengukur parameter-parameter seperti pelemahan (attenuation), panjang gelombang, loss daya pencerai dan penyambung, dalam sistem telekomunikasi serat optik. Gambar berikut adalah contoh bentuk dari Optical Time-Domain Reflectometer (OTDR).
C.Optical Power Meter (OPM)
OPM adalah alat yang digunakan untuk mengukur panjang gelombang dan power dari sinyal optik. Dari informasi power yang diterima, seorang engineer dapat mengetahui apakah kualitas daya sinyal optik masih dalam spesifikasi perangkat yang digunakan atau tidak.
E.Penggunaan Kabel Fiber Optik
Fiber optik banyak digunakan pada perusahaan besar atau pemerintahan yang kemampuan transfer sangat cepat. Teknologi ini merupakan media transmisi data yang paling efektif, memiliki tingkat kehilangan (loss) data banyak digunakan karena dan gangguan yang rendah serta memiliki bandwith yang sangat tinggi. Teknologi fiber optik sering digunakan pada jaringan backbone karena dibutuhkan
kecepatan yang lebih tinggi pada jaringan backbone tersebut. Namun pada saat ini fiber optik sudah banyak digunakan untuk jaringan biasa baik LAN, WAN, maupun MAN karena dapat memberikan dampak yang lebih pada kecepatan dan bandwith. Fiber optik ini menggunakan bias cahaya untuk mentransfer data yang melewatinya. Salah satu contoh penerapan dari teknologi fiber optik yang paling umum adalah jaringan Fiber To The Home (FTTH). FTTH adalah salah satu penerapan dari teknologi transmisi fiber optik yang biasa disebut juga FTTx. Teknologi ini dapat mentransmisikan data dengan laju bit yang cepat dan stabil untuk sampai kerumah pelanggan dengan menggunakan media fiber optik. Penyedia layanan FTTH yang biasa kita kenal misalkan Indihome dari Telkom, First Media, dan lainnya. FTTx mampu memberikan layanan hingga 2 Gbps lebih. Selain itu teknologi FTTx dapat memberikan layanan triple play, yaitu data, voice, serta video.
Berikut ini adalah beberapa kelebihan dari kabel FO yang menjadi pertimbangan dalam Penggunaannya:
1. Mampu menyalurkan data yang lebih banyak dengan kecepatan yang tinggi, bahkan bisa mencapai Gbps, sehingga lebar pita (bandwidth) menjadi lebih besar. Frekuensi pembawa optik bekerja pada daerah frekuensi yang tinggi yaitu sekitar 1013 Hz sampai dengan 1016 Hz, sehingga informasi yang dibawa akan menjadi lebih banyak.
2. Memiliki ukuran yang lebih kecil dan ringan daripada kabel lainnya, sehingga dapat menghemat tempat.
3. Memiliki gangguan yang sedikit, dikarenakan fiber optik tidak terpengaruh oleh sinyal elektromagnetik dan radio karena tidak menggunakan listrik melainkan menggunakan plastik dan cahaya.
4. Redaman sangat rendah dibandingkan dengan kabel yang terbuat dari tembaga, terutama pada frekuensi yang mempunyai panjang gelombang sekitar 1300 nm yaitu 0.2 dB/km.
5. Lebih aman, karena serat optik tidak mudah terbakar dan tidak mengalirkan listrik sedikitpun sehingga terhindar dari terjadinya hubungan pendek.
6. Fiber optik dapat mengalirkan sinyal lebih jauh jika dibandingkan dengan kabel yang menggunakan sinyal listrik pada umumnya. Bahkan fiber optik tidak memerlukan repeater (penguat) sinyal.
Di samping berbagai kelebihan seperti yang telah diuraikan tersebut, kabel FO tetap memiliki beberapa kelemahan di dalam penggunaannya. Beberapa kelemahan dari kabel FO di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Membutuhkan perawatan dan pemasangan yang relatif sulit.
2. Harga yang relatif mahal jika dibandingkan dengan kabel jenis lainnya.
3. Kabel fiber optik tidak bisa diletakkan pada area yang terdapat belokan yang sangat tajam, ini dikarenakan sifat dari media cahaya sebagai penghantar sinyal, jika kabel dibengkokkan maka cahaya akan bocor.
Sebagaimana telah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa terdapat 2 jenis atau tipe kabel FO yaitu single mode fiber dan multimode fiber. Multimode fiber dapat terbagi lagi menjadi 2 tipe yaitu grade-index multimode fiber dan step-index multimode fiber. Untuk selanjutnya dapat dijelaskan bahwa dalam penggunaannya terdapat perbedaan di antara tipe-tipe kabel FO tersebut. Kabel FO tipe single mode umumnya digunakan untuk transmisi jarak jauh, bisa mencapai jarak transmisi sampai dengan 120 km. Single mode memiliki band frekuensi lebar dan loss power transmisi yang sangat kecil. Sedangkan grade-index multimode fiber biasanya untuk jarak transmisi pada jarak antara 10 sampai dengan 20 km atau pentransmisian data pada jarak menengah seperti pada LAN. Untuk kabel FO tipe step- index multimode fiber umumnya hanya baik digunakan untuk data atau informasi dengan kecepatan rendah dan untuk jarak yang relatif dekat.
Comments
Post a Comment